Koneksi Ini Membunuhku

by Jika sampai waktumu, bacalah tulisanku yang mungkin masih menyebutmu. 21.54 6 komentar #Ngenes

Aku stress bukan kepalang karena udah 2 hari lebih 6 jam 2 menit 1 detik berlalu, internetku gak bisa. Meski aku bukanlah makluk yang tak bisa hidup tanpa internet. Tapi, untuk saat ini aku bener-bener butuh internet. NEED YUUU..LOVE YUU(internet)...#Soundtrack-Suckseed. Aku ada kepentingan yang mendadak dan harus aku sampaikan kepada masku di rumah. Sebenernya sih, ada wartel untuk memberitahukan masalah mendadak ini. berhubung hari ini adalah detik-detik akhir bulan penyakit kronisku mulai PeDeKaTe lagi. Apalagi kalo bukan KANKER.#mentalsantri Yah, apalagi ada Wi-Fi gratis ngapain gak dimanfaatkan #PecintaGratisan.

Dan ternyata koneksi internetku berselingkuh dengan yang lain dan meninggalkanku dengan kengenesan yang sungguh terlalu. Sejak kepergian pak yak(Guru TIK kelas XI-IS-2)  dari kelasku. Internetnya langsung mandek. Sejenak aku berfikir mencari file-file yang baru saja aku save di otakku. Apa yang telah aku lakukan? Ada yang salah dengannu ato lepiku? Dan aku masih gak menemukan jawabannya..

gini nie kelakoanku klo lagi greng-greng

4 jam berlalu..

Ake denger temenku bilang bahwa pak yak akan memblokir kepada santri yang menghalangi koneksi bagi santri yang lain

Definisi : karena si santri A tuh donlotan(Sering nge-Download). Jadi yang lain kan jadi terhalangi mengakses internet. Masa dia maju terus , sementara yang lain ngesot-ngesot minta berbagi koneksi. Dan kalian gak ada reaksi sama sekali. It’s so sempel u know..! Pokoknya apapun saat kita hidup di pesantren sering berprinsip gini TEK-KU TEKMU, TEKMU-TEK-KU(MILIKKU MILIKMU, MILIKMU MILIKKU) . intinya, kita itu harus berbagi dan gak boleh egois lah.

 inilah temen-temenku yang sehat walafiyat menikmati hotspot al-amin

Dan aku teringat tadi aku downlod video-video korean dengan sangat lancar. Apa itu artinya ada oknum-oknum yang dirugikan karenakesukseksanku..? jadi apa aku masih berhukum simbiosis parasitisme? Mungkin. Dan, aku menyesal. Detik-detikku setelah ini sumpah membunuhku. Menit-menit berikutnya akan memakiku karena kesalahanku. Dan aku akan menghiraukan berjam-jam kegalauanku dengan bobok di kelas.

1 jam pelajaran berlalu..

Para temen-temenku pada aktif dan agrasif membangunkanku. Gurunya masuk. 45 menit sudah cukup  membuat otot-ototku menjadi kaku dan geringgingen(entahlah bahasa indonya apa). Otot-ototku berteriak “Greng-greng-greng” menahan kesakitan. Yah, selama 45 menit siklus peredaran darah tidak sistematis karena pose tidurku yang salah. Aku terbiasa menganalogikan tangan cengkringku ini sebagai bantal. Yah, lumayah berpotensi juga kog tangan cengkrinku ini. aku sempat hiatus. Karena aku denger kabar buruk sekali. Lebih buruk dari siburuk rupa. Lebih buruk dari wajahku. Meski mataku masih memancarkan 5 watt dan tingkat kesadaranku masih 31%. Aku, tadi gak salah denger saat Ustad Hanif bilang kalo’ ibunya adek kelasku meninggal dunia. Dan berita ini menyadarkanku sampai tingkat kesadaran perfect. 100%. Hatiku sempat bergetar dan berdenyut lebih kencang. Kali ini bukan karena aku bersanding dengan doi. Karena aku turut merasakan rasa kehilangan yang sangat kelam. Bayangkan betapa sedihnya ditinggal seorang yang sangat berarti bagi kita..

Hari ini aku sadar. Saat kita merasa sangat jelek masih ada orang yang lebih jelek dari kita. Analoginya gini saat kita kehilangan jari, masih ada orang yang kehilangan nyawa.

Dan saat aku merasa sangat kehilangan koneksi internet. Dan meski sempat membuatku terpukul. Masih ada seorang yang lebih terpukul dan tidak ada apa-apanya dari kita yaitu kehilangan seorang sosok terpenting di hidup kita. IBU.

TM(Titik-Message) = jangan pernah mengeluh. Masih banyak makhluk yang lebih menderita(dibawah) kita.