Teruntuk Kakak
Maaf aku tak bisa turut merayakan kemenangan yang sudah sering kita nantikan.
Maaf disini aku hanya bisa menutupi kesedihan yang dibekukan keadaan.
Mungkin hanya ucapan yang bisa mewakilkan segala perasaan.
Bagimu; aku sebatas kesunyian yang terus meramaikan kesedihanmu.
Ketahuilah, doaku takkan pernah lupa menyebutmu.
Tentang masa depanmu; aku tak pernah lupa memikirkan di pra-tidurku.
Selama ini;
kesan persaudaraan yang menyambung sebatas kekerabatan yang diformalkan.
Namun, saat ini tlah kutemukan kasih sayang yang sakral;
yang menjadikan kau pemenang dari yang tersayang.
Selama ini,
kita hanya sebatas permasalahan yang tak terselesaikan.
Kadang jarak memang bisa merubah keadaan;
dari kehilangan menjadi saling menemukan tuk mengingatkan kebaikan.
Dimuat di majalah Mimbar pada Februari 2015
Jika sampai waktumu, bacalah tulisanku yang mungkin masih menyebutmu.
part-time writeri write what surround of my head
Awesome :)
BalasHapus