Mbak, bolehkan ku pinjam kekasihmu?

by 09.50 16 komentar
link gambar disini

Mbak, bolehkah ku pinjam kekasihmu?
Agar bisa ku cumbu sukmanya  di dalam puisi
Tuk terakhir kalinya

Tak perlu risau
Tak kan kujumpai kekasihmu
sampai engkau mengizini

Mbak, bolehkah ku pinjam kekasihmu?
sekali ini saja; untuk mengakhiri
khilaf yang tak terobati


Aku berjanji, takkan lagi menziarahi


Unknown

part-time writer

i write what surround of my head

16 komentar:

  1. Enak aja pinjem pinjem gratis. Uang sewanya mana? :v

    BalasHapus
  2. Dipinjam boleh, asal dibalikin aja yaa.
    Salam kenal Riski. Blog kamu keren!!

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Maaf, salah orang..
      ;D Jangan kepedean dong hahah

      Hapus
  4. gak boleh, enak aja pinjem!! hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada pelit-pelit semua ini kenapa??? Hahaha

      Hapus
  5. Duh, janji yang digurat di atas pengorbanan cinta memang indah sekaligus sendu. Jadi teringat kata-kata Tere Liye, “Kau tahu, hakikat cinta adalah melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kau melepaskannya. Percayalah, jika memang itu cinta sejati kau, tidak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri padamu. Banyak sekali pecinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu. Malah sebaliknya, berbual bilang cinta, namun dia menggenggamnya erat-erat.”

    Duh, kitakah para pembual itu? Atau pecinta yang malu-malu kucing?

    Salam kenal dari sesama bocah pesantren, mampir juga ke gubug saya di http://chairulsinaga.blogspot.com/ :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memamg cinta selalu menorehkan banyak cerita. kadang kita pembual yang sangat tulus mencintai.
      oke pasti dikunjungi. salam santri. :)

      Hapus

Berkomentarlah sesukamu. Jangan kuatir nanti ada feedback kok :D
Terima kasih sudah berkunjung. :)