Marhaban Ya Random Ramadan. Siapa yang puasa angkat
lidah dong?? Siapa yang kemarin tarawih,
angkat kaki dong? Hahaha. Oke langsung saja, keburu buka puasa nih.(padahal
kurang 9 jam) kenapa aku buru-buru karena sekarang aku masih jadi pengurus
pondok. Jadi, kita lah yang bagi-bagi jatah buka puasa mulai dari kolak,
lauk-pauk, dan tetek-bengeknya.
BTW, Akhir-akhir ini telah
ngebooming banget yang namanya Aaron Ashab "Demo kenaikan
BBM". Dan kayaknya menjadi trending topic di media massa maupun di
dunia nyata. Fenomena kenaikan BBM emang sudah membumi dan sangat meresahkan
kalangan bawah. Emang sih gue juga salah satu korbannya Tapi gue gak mau
mainstrem sama "Demo kenaikan BBM". Lagian mau demo gimana keluar
pondok aja gak boleh...
Ohya, perlu kalian tau posting ini bukan
mengajak kalian demo bareng-bareng ke depan gedung-gedung yang bersangkutan.
Namun postingan ini mengajak kalian untuk membuka mata kembali.
Sebenernya Demonstasi itu pernyataan
protes secara massal. Memang kita punya kebebasan untuk mengupkan enek-unek
kita dalam bentuk lisan, media, tulisan, maupun prilaku. Kebayanakan demo
sekarang itu gak cerdas, anarkis doang.
FYI, sebenernya fenomena kenaikan BBM ini adalah akibat perubahan sosial. Pada hakikatnya perubahan sosial itu gak ada yang langsung ujuk-ujuk berubah jadi power rangers. Semuanya pasti memiki proses. Adapun menurut ilmu sosiologi(mapel kemaren) perubahan sosial itu didukung 4 fase.
1. Difusi.
2. Akulturasi
3. Asimilasi
4. Akomodasi
Nah di fase akomodasi/penyebaran inilah yang biasanya terjadi kontoversi. Dan pasti ada dua opsi : bisa diterima atau ditolak oleh masyarakat.
Emang mungkin kalian-kalian itu
taunya kenaikan BBM ini hanyalah politik monopoli para bajingan orang
atas sana. Yang hanya menguntungkan mereka dan ujung-ujungnya itu pasti
korupsi. Ngaku gak?? Padahal, setiap peristiwa bakal ada penyebabnya. Begitu
pula kenaikan BBM tahun ini, sebenarnya kenaikan BBM ini untuk kemaslahatan
anak cucu kita. Kalo gak percaya cek aja disini
Kalo
Aaron ashab bisa sukses dengan video parodi "SAYUR" ala eat
bulaga indonesia.kenapa kita gak bisa sukses untuk mengikuti aturan pemerintah
yang sudah di atur secara matang. Kita gak bisa hidup dalam ke-su'udhonan terus
kepada pemerintah Indonesia. Kita harus move on dan optimis demi Indonesia
menjadi lebih baik. Janganlah jadi pemuda yang hanya bisa mengeluh dan protesan
tanpa berkontribusi sesuatu terhadap bumi pertiwi. Kalo emang belom bisa
ngelakui hal-hal yang jumbo, Restart it by the small thing(mulailai dengan yang
kecil-kecil. Contohnya membuang sampah pada tempatnya. Meskipun keliatannya
sepele, tapi sangat berpengaruh besar buat masa depan Indonesia. Trus kalo kalian mau ngelakuin yang
besar-besar contohnya : buat BBM alternatif, entah dari tahi manusia, hewan..
sekreatif kalian deh. Aku percaya kalian lebih cerdas daripada aku.
Mengeluh saja gak akan mengubah
kehidupan, tanpa dibarengi berkarya untuk mengubah kehidupan. Dengan ini, saya
selaku putri Indonesia dengan ini saya percaya BBM mau naik ato kagak, gak
merubah negara ini. karena, jelas kalo BBM naik pasti dibarengi yang lain akan
naik.
Banyak yang mengeluh kalo “BBM naik harga makanan di kantin kampus ikut naik,
nah… siapa yang dirugikan? Jelas gue dong... ahahahha :D #SokMenderita. “. Ya
kalo gitu kita ambil sisi positifnya dong. Bawa bekal dari rumah, lebih sehat,
lebih terjamin, lebih meriah.
yah, gitu aja ada guruku masuk nii.. bai bai
demo kenaikan BBM itu sah-sah aja ada, namanya juga menyalurkan aspirasi. Tapi pada nyatanya aksi demo itu sendiri kelewatan :(
BalasHapusmereka masih menutup mata bang
Hapus