Banyak ayah yang ada dikehidupan kita. Salah
satunya guru kita.. karena gw anggap banyak yang posting tentang hari ayah
semua.. mending gw cari yang laen. Ternyata gw punya draft dan berhasil gw
ketik ulang hari ini. Yang gw maksud itu surat. Surat ini pernah jadi juara I
Lomba Letter To My Hero Tingkat sekolah gw cuy.. hahhaaha. Oke cekidot
aja..
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Teruntuk
Ust. Amirruddin dimanapun engkau berada
Mungkin ini bukan surat pertama yang engkau terima
dari seorang gadis. Namun, inilah surat
perdana yang engkau terima dari seorang gadis jelita kelas XI-IS-2.
Begitupun saya, inilah pertama kali saya menulis surat untuk guru idola saya.
Taukah engkau? Hati saya terus bergemuruh saat tinta ini menggores kertas HVS
kosong ini. Sebelum engkau lanjut membacanya, saya menghimbau engkau duduk
tenang mengamati kalimat demi kalimat yang akan saya uraikan dalam surat biadab
ini. Tapi, saya mohon dengan sangat, jangan dibaca saat khutbah berlangsung.
Pastikan engkau dalam kondisi yang benar-benar tenang.
Lanjut…. Di kertas ini bukan saya mau cari perhatian
lebih antara murid dengan ustad setelah membaca surat ini, bukan saya
merayu ustad untuk menaikkan nilai-nilai biadap saya dalam bidang studi anda
atau entahlah. Tapi, ingatlah ini bukanlah surat cinta, surat keputusan, surat
peminjaman barang, surat pemberitahuan wa ala alihi wasohbihiajmain. Entahlah ini
surat apa dan camkan bahwa ini bukan surat biasa.
Sudah 4 tahun lebih, kita berkecimpung di lembaga
pendidikan dan social AL-AMIN Mojokerto dalam rangka mengais ilmu agama maupun
ilmu umum. Engkau tak hanya mejamuku dengan seribu motivasi namun juga seratus
penghinaan yang sangat men-jleb banget. Namun, hinaan itulah yang telah
membangunkan prestasi-prestasi saya. Saya teringat, saat itu tanggal 3 Agustus
2012. Hari itulah kau bilang “Kamu sekarang kok sebodoh ini “. Saya hiatus.
Benar-benar seperti ditampar bahakan mungkin seperti ditendang atau ditonjok
tepat di muka saya. Terus terang sakit rasanya hati ini. Dan sungguh belum
pernah sekalipun merasakan sesakit ini. Serasa saya gagal menjalani hidup saya akhir-akhir itu. Dan hari itu
juga, detik itu juga saya bangkit. Saya harus bangkit dari kegagalanku.
Kemarin saya dengar kasak-kusuk bahwa engkau tak
lagimengajar kami di kelas 12 nanti. Saya sedih. Benar-benar sedih. Saya tak
ingin kehilangan motivator saya lagi. Engkaulah pelitayang memupuskan segala kekurangan
dan batasan. Engkaulah kompas menuju langit penuh impian. Engkaulah getar
pertama yang menjatuhkan jembatan tak berujung mengenal ilmu dan kehidupan.
Ustad, biasanya kita duduk
bersama di tempat ini…
Memcicipi sapaan fajar dengan
sebatang rokok sambil berbagi cerita-cerita indah dengan tinta bahasa Indonesia…
Bola mataku berualang kali
jatuh diatas kursi jati nan tua kesayanganmu itu…
“ ia sepertinya berpura-pura
hepi meninggalkan kalian, konco-konco” teriak serpihan kapur yang mulai tersapu
oleh angin ..
Apa sebatas rokok telalu
sedikit untukmu
Sehingga ini menjadi alas
an kepergianmu..
Aku ingin hadirmu tidak
hanya sebatas angina..
Yang hanya menyapaku
palsu..
AKU INGIN BERGURU DENGANMU SERIBUTAHUN LAGI…
Muridmu
Rizkiatul Mufarihah
والسلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
keren kak (y)
BalasHapushinaan ato kritikan seorang guru kepada murid memang bisa menjadi motivasi yang membangun asal si murid bisa nerima dan nyerna itu dengan bijak... ^^
BalasHapusBW here sobs, mampir juga ke lapak ane yah... ditunggu..
salam solid ^^
ini lomba nulis surat? wah ini semacam kagum sama guru sendiri kan bukan yang lain-lain? hahaha. sukses terus yaaaa.
BalasHapusIni suratnya keren banget :)
BalasHapussurat yang keren kak :) kekaguman tyerhadap sosok seorang guru :)
BalasHapusa letter to him :D
BalasHapussang ust. amiruddin pun dateng :D nice