Hello
June,
akhirnya aku menikmati bulan Sapardi ini. Para pujangga tlah menuliskan apa saja tentang
kesumbangan-kesumbangan hidup. Memang hidup perlu dibela. Apalagi berbicara ttng cinta.
Bolehkan aku berbicara tentang cinta (lagi)?
Oh sugar, yes please. Would you come and put down on me.
Aku ingat saat itu, kau berusaha
bertanggung jawab telah mencuri hatiku. Seperti pemuda pada umumnya, kau terus
menghubungiku sepanjang waktu, memastikan apa aku baik-baik saja.
Kau melingkari tanggal lahirku, yang harus
kau kau istimewakan hari itu. Bahkan, kau harus jadi yang pertama mengucapkan
hari bertambah tuanya aku.
Kau harus melupakan gengsimu mencintai
seorang gadis dari desa; sepertiku ini. Kau yang selama ini terkenal hits di
kalanganmu, harus melepas kepala dari mereka; demi gadis desa sepertiku ini.
Kau juga pernah jujur pada temanku, bahkan
aku tak pernah ada pada list kriteria cewekmu. Apalagi yang kau lakukan saat
itu ialah jadi penggemar rahasiaku.
Demi apa semua itu? Jika bukan perasaan
yang tak bisa cerna dari musim apapun.
Jika kau bertemu dhobit ‘am sekalipun, tidak
menjamin, definisi apa yang paling tepat buat perasaan itu saat itu.
Kau selalu mengulurkan tanganmu untuk
segala macam masalah yang menimpaku. Aku juga tau cara tidak mengiyakan semua
kebaikan itu. Kau tau rasa ketakutanku tidak bisa membalas budimu. Aku mudah
merasa tidak enak.
Aku rindu ceplas-ceplosmu yang membicarakan
pencapaian hari itu. Kau selalu mengunggulkan kebaikanmu yang terus kau
tinggi-tinggikan ketika aku mulai merasa muak. Setidaknya kau tidak seperti
orang lain yang semangat menilai orang lain secara subjektif.
Aku jengkel kritikan-kritikanmu. Dari itu
semua aku hidup lebih baik dari sebelumnya
Dan saat ini kau tiba-tiba menghilang.
Tiada kata selamat tinggal sekalipun. Entah aku harus menunggumu atau mencari
lagi?
Tolong jawab permintaan hati ini!
—Inspired by beloved friend.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah sesukamu. Jangan kuatir nanti ada feedback kok :D
Terima kasih sudah berkunjung. :)