12-12-12

by 10.29 7 komentar

Gemuruh angin datang tak bersurat
Auranya keras dan bergelombang
Terdapat butiran debu menari ria
Di udara yang kuhirup saat ini
Bersama segumpal nafas besar  yang kuhempaskan
Anginnya semakin kencang dan keras
Meski angin jauh di atap sana
Aku rasakan tepat diatas  kepalaku
Detak jantungku melaju semakin cepat
Bulu kudukku berdiri seketika
Aku bersama banyak orang
Tapi kami masih di selimuti ketakutan
Tikik-titik air  hujan mulai menyusul dan semakin kencang anginnya
Kututup semua  jendela
Pintu semua benda yang terdapat vertilasi
Detik demi detik angin semakin kencang
Hujan semakin deras dan hitam
Blak
Sejejer kursi yang menutup pintu itu
Belum cukup
Belum lagi cendela yang membuka dan menutup
Secara otomatis

Dan seketiaka aku tak bisa melihat apapun
Gelap,
Oh... inikah kiamat yang di bicarakan 12-12-12?
Akankah datang secepat ini?
Tidak sekarang 09-12-12!
Aku tak pernah percaya
Tentang  tanggal 12 bulan 12 tahun 2012
Masih terdengar adzan disekelilingku
Masih banyak pemina-minta
Mungkinkah ini peringatan
Untuk mereka
Yang telah menantang Allah?
sering  ku lihat di jejaring sosial
Banyak diantara kita yang menantang!
Ataukah ini adzab?
Ataukah ujian ?
Inikah cobaan atas umat-umat yang meremehkanmu?
Cahaya sekejab itu sudah merubah pikiranku.
Kami putuskan tuk ngungsi di mushollah second floor
Hanya waktu yang dihabiskan untuk sholat magrib
Dan pada saat kembali
Apa yang terjadi...
Aku khawatir bukan untuk untuk diriku
Tapi selintas aku teringat orang-orang di rumah
Di kolong jembatan
Disini aku masih bersama orang-orang yang ku sayangi dan menyayangiku
Tapi bagaimana dengan mereka?
Air mataku semakin mengalir deras
Hatiku turut menangis
Ingin aku berlari menyentuh mereka
Ingin aku berlari melihat mereka
Tapi aku diperbatasan penjara suci. Apalah dayaku.. detikku doaku.. menitku mengingatMu
Air sudah membanjiri tempat tinggal kami
Dimana-mana
Dzikir, istigotsah, ayat kursi, sholawat,
Tak henti hentinya kami panjatkan
Dan yang aku pikirkan saat ini
Hanya nasib mereka
Yang ada di jalanan
Aku saja bersama orang banyak ketakutan
Apalagi mereka
Bagaimana dinginnya? Ketakutannya?
Entahlah apa..
Tuhan,,,
Apa yang terjadi pada bundaku
Dia sedang hamil tua
Aku tak kan bisa tidur malam ini
Entahlah ..
Firasatku ada sesuatu yang ganjal
Yang memaksaku
Pikiranku tertuju pada bunda
Apakah  beliau baik-baik saja?
Bagaimana jika dia di rumah sendiri?
Bagaimana dia memberi kenyamanan seisi rumah?
Betapa repot
Dan yang paling ku khawatirkan
Tetap
Apakah dia baik-baik saja?
Aku tak bisa tidur
Ingin ku berlari
Sekedar mendengar kabar tentangnya
Namun apalah
Aku terhalang oleh jeruji suci
Yang bisa ku lakukan hanyalah doa
Doa anak sholihah adalah mustajab
Mudah-mudahan

Tempat ini bukanlah tempat pengunsian
Bukanlah tempat buat tidur
Tapi
Tiada tempat untuk bersandar
Ini adalah tempat sholat
Tak sepantasnya tapi dhorurot
Kami bersama
Kami rasakan kehangatan alami
Antara kulit satu sama lain
Lantai tanpa alas
Inii lebih baik dari pada aspal
Kepengapan di sini
Lebih baik dari pada harus di samping sampah

 link gambar  :http://khazanahislamku.blogspot.com/2013/01/kiamat-tidak-ada-tanda-tandanya.html




Unknown

part-time writer

i write what surround of my head

7 komentar:

  1. dalem bahasanya aku ga bisa cerna haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hanya peracik kata yang bisa mencerna :D

      Hapus
  2. Sedih.. karena nggak bisa mencerna. :'(

    BalasHapus
  3. hanya bisa mengatakan "untung kiamat gak ada yang tau.." ^^

    BalasHapus
  4. Di waktu itu, cuma bisa ngerasa percaya dan tidak percaya. Tetap saja takut.

    Btw, nice post kak.

    BalasHapus

Berkomentarlah sesukamu. Jangan kuatir nanti ada feedback kok :D
Terima kasih sudah berkunjung. :)