Hei kamu, pensuply rinduku.
Dulu kau datang tanpa permisi ; kau pergi terlalu dini
Bagaimana kau bisa membiarkan rinduku selalu berkobar
Meninggalkan rasaku yang selalu tumbuh
Sementara kau mengobral asmaramu kepada sepi
Bukankah kau lebih baik kembali ; memulai lagi
Dengan cerita yang lebih indah
Tidak sepahit kopi yang kusuguh
Aku melihatmu seolah aku tidak apa-apa
Sebenarnya dalam dadaku terasa nyeri dengan sendirinya
Saat kau tak lagi melihatku seperti dulu
Bagaimana kau bisa menganggapku seolah tidak pernah ; ada di
hatimu
Apa luka di dadamu lebih dalam dariku
Sehingga tidak saling menyapa kau anggap opsi terbaik
Taukah hatiku selalu menanyakanmu
Kenapa kau tak kunjung kembali?
Apa tujuanmu mencintaiku adalah meninggalkanku
Enak saja kau obrak-abrik hatiku, lalu kau tinggal begitu
saja
Jika kau tak mau membereskannya, tak bisakah kau tunggu
Aku yang merapikannya?
Cadas sajaknya :))
BalasHapuscadas pula pengalamannya :(
Hapus